Earth Island Surf Fest: Penutupan yang Spektakuler dan Penuh Kegembiraan
Rabu, 9 Oktober 2024 – Pererenan, Bali, Indonesia – Earth Island Surf Fest baru saja diakhiri dengan sebuah penutupan yang mengesankan pada tanggal 6 Oktober, diwarnai oleh gelombang super, persaingan yang ketat, dan perayaan komunitas yang meriah. Acara tim ini digelar di muara sungai Pererenan yang indah, bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat budaya selancar Bali dari tahun 70-an dan 80-an, dan hasilnya sangat memuaskan. Yang menarik? Setiap peselancar harus menjajal papan twin fin yang berkualitas tinggi, dirancang khusus untuk festival tersebut oleh lima pabrik papan selancar terkemuka.
Hari Ke-1: Gelombang Raksasa Mewarnai Pertandingan
Hari Pertama dimulai dengan datangnya ombak terbesar tahun ini, menyapu muara sungai dengan sangat kuat. Kondisinya amat menantang, dengan gelombang mencapai 12 kaki yang memukul pesisir pasir hitam Pererenan. Meskipun gelombang yang mengintimidasi, Raphael Castro dari tim Sharpeye berhasil menunjukkan kemampuan luar biasanya, meraih skor impresif 9.88 dengan gaya surfingnya yang mengesankan di tengah gelombang besar. Harry Mann juga mencetak kehebohan di tempat, berani memasuki salah satu barrel paling ekstrem yang pernah terlihat di Pererenan.
Matt George, komentator selancar terkemuka, menambahkan, “Ini adalah persaingan yang menuntut daya juang. Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa bertahan di gelombang-gelombang itu dengan twin fins kecil mereka. Namun, apapun yang mereka lakukan, mereka surfing dengan keberanian dan keanggunan yang luar biasa.”
Hari Ke-2: Pameran Skill di Gelombang yang Lebih Tenang
Pada Hari Kedua, gelombang mulai tenang, memberi kesempatan bagi semua peserta untuk menampilkan keterampilan teknik mereka. Dengan gelombang yang lebih bisa dikelola, para peselancar mampu menunjukkan berbagai gaya, menjadikan hari itu sangat mendebarkan baik bagi peselancar maupun penonton.
Dalam sebuah kejutan yang tidak terduga pada babak final, Tipi Jabrik, pendiri Earth Island Surf Fest, mengambil keputusan krusial setelah meninjau rekaman pertandingan. Diungkapkan bahwa tim Earth Island secara tidak sengaja menggunakan papan yang sama di antara beberapa peselancar, melanggar aturan yang mewajibkan setiap peselancar untuk menggunakan papan yang berbeda. Sebagai akibatnya, Tipi membuat keputusan untuk mengurangi 5 poin dari total skor mereka.
“Setelah final, kami menemukan bahwa para peselancar Earth Island telah berbagi papan yang sama selama babak final. Demi menjaga keadilan dan integritas kompetisi, kami harus mengurangi poin,” jelas Tipi Jabrik.
Kemenangan Diperebutkan secara Ketat
Poin pengurangan ini memberikan kemenangan dari Tim Earth Island kepada Tim Onboard Surf, yang sepanjang acara menunjukkan kerja sama tim dan keterampilan yang sangat mengesankan. Posisi akhir? Tim Onboard berhasil meraih tempat teratas, mengalahkan pesaing tangguh dan memenangkan gelar inaugural Earth Island Surf Fest 2024.
Standings Akhir:
1. Onboard
2. JS Surfboards
3. Earth Island
4. Sharpeye
5. Deus
Penghargaan Khusus:
Pemain Selancar Pria Terbaik: Raphael Castro (Tim Sharpeye)
Pemain Selancar Wanita Terbaik: Giada Legati (Tim Onboard)
Barrel Terbaik: Dylan Hayllar (Tim JS Surfboard)
Cutback Terbaik: Kadek Murtika (Celepuk) (Tim Pererenan Surf)
Gaya Terbaik: Oscar Langburne (Tim Onboard)
Festival ini tidak hanya tentang kompetisi, melainkan juga tentang perayaan. Ruang acara dipenuhi dengan musik, workshop berkelanjutan, dan nuansa nostalgik yang menangkap jiwa budaya selancar Bali dari tahun 70-an dan 80-an. Para peselancar senior, veteran industri, dan penggemar baru berkumpul untuk merayakan akar budaya selancar Bali dan bersama-sama merasakan euforia sepanjang akhir pekan ini.
Mengikat Akhir Acara dengan Harapan Masa Depan
Tipi Jabrik merangkum suasana acara dengan sempurna, “Akhir pekan ini semuanya tentang merayakan inti dari budaya selancar Bali—gelombang, komunitas, dan akar yang telah menjadikan tempat ini begitu istimewa. Sangat luar biasa melihat semua orang berkumpul dan kembali terhubung dengan apa yang menjadikan budaya selancar kita begitu unik.”
Ketika matahari terbenam pada hari terakhir, Earth Island Surf Fest berakhir dengan catatan yang tinggi, menjanjikan kembalinya acara ini tahun depan, lebih kuat dari sebelumnya, sambil terus menghormati warisan selancar Bali dan menginspirasi generasi peselancar berikutnya.
Tentang Earth Island
Terdapat sinergi luar biasa antara manusia dan air. Sebagai elemen, air membentuk 70 persen dari keberadaan kita. Secara metaforis, air melambangkan kemampuan untuk fleksibel – untuk naik, jatuh, dan mengalir. Secara spiritual, air simbolis untuk pelestarian. Secara fisik, air merupakan sumber kehidupan. Melalui surfing, kami membangun rasa hormat yang mendalam terhadap air dan alam secara keseluruhan. Mengayuh di dalam barrel adalah seperti merasakan tarikan Ibu Bumi – menyerah pada ritme-nya, terkagum oleh kekuatannya. Ini adalah salah satu dialog yang murni antara kita dan dunia alami.
Tentang Earth Island Surf Fest
Earth Island Surf Fest dibuat untuk menyatukan komunitas selancar dan merayakan sejarah selancar Bali yang kaya. Melalui kompetisi berbasis tim dan inisiatif yang digerakkan oleh komunitas, festival ini berkomitmen untuk melestarikan pantai dan mendukung budaya selancar lokal yang telah menjadikan Bali sebagai tujuan selancar global.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Asian Surf.
0 Comments