Olah raga selancar bisa menjadi pilihan tepat jika kamu mencari cara untuk merasakan kebebasan dan kesenangan. Berselancar membutuhkan keberanian, ketangkasan, dan keterampilan teknis, tetapi begitu kamu melakukannya, kamu akan merasakan kegembiraan yang tidak terkalahkan, yang bahkan mungkin dapat mengubah hidupmu.

Untuk memulai bermain selancar, kamu juga harus memahami dasar-dasar teknik selancar yang meliputi cara berdiri di atas papan selancar, cara mengontrol arah dan kecepatan, serta menghadapi ombak yang sangat besar.

Untuk bisa bermain selancar dengan baik dibutuhkan bukan hanya keseimbangan dan kontrol saat berada diatas papan surfing, tapi juga pengetauan mengenai lautan, kemampuan membaca pergerakan ombak, kemampuan memposisikan diri pada spot dan timing yg tepat. Perlu diingat kondisi alam dan lautan bisa berubah-ubah setiap saat sehingga kepekaan kamu dalam menghadapinya dan beradaptasi saat berselancar juga diperlukan.

Banyaknya tantangan untuk menguasai ombak menjadikan berselancar bagaikan sebuah pencapaian tersendiri. Saat ketika kamu berhasil meluncur di ombak untuk pertama kalinya mungkin akan menjadi sebuah pengalaman yg tidak akan pernah terlupakan.

Cara terbaik adalah dengan mempelajari teknik dasar berselancar dan berlatih sesering mungkin. Selain teknik, banyak juga hal-hal mendasar yg perlu diketahui oleh pemula seperti faktor keamanan dan etika berselancar.

Panduan ini dibuat oleh Team Selancar untuk membantu kamu memahami semua yg diperlukan untuk bisa menjadi peselancar yg baik. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yg cukup, dan juga saling menghormati sesama peselancar akan menghindari kamu dari terjadinya hal-hal yg tidak diinginkan ketika di air, agar bisa belajar dengan lebih cepat dan bisa berselancar dengan menyenangkan serta merasakan sensasi yang tak terlupakan.

Daftar isi

  • Cara bermain selancar
    • Gunakan papan selancar yg tepat
    • Pilih lokasi yg tepat
    • Pelajari tentang pergerakan ombak
    • Latihan di darat
    • Paddle
    • Melewati ombak
    • Duduk menunggu ombak
    • Mengambil ombak dan meluncur
    • Pop up (berdiri)
    • Mengendarai ombak
  • Etika berselancar
    • Jangan drop in
    • Jangan menghalangi
    • Komunikasi
    • Hindari back-paddle
  • Kesalahan yg sering terjadi
    • Menggunakan papan selancar yg salah
    • Berada di spot yg salah
    • Salah posisi di atas papan selancar
    • Salah menangani dan merawat papan selancar
    • Kurang perlindungan dari cahaya matahari
    • Terlalu cepat menyerah
  • Keamanan dan keselamatan
  • Hal yg sering ditanyakan

Cara bermain selancar

Gunakan papan selancar yg tepat

Gunakanlah papan yg cocok untuk pemula, yaitu papan selancar dengan ukuran besar dan volume yg tinggi sehingga lebih mudah dalam mengayuh dan menjaga keseimbangan. Papan selancar yg termasuk dalam kriteria ini adalah longboard dan funboard. Selain itu kami juga menyarankan papan selancar yg permukaannya berjenis “soft top”, karena lapisan soft top bisa mengurangi dampak benturan.

Papan selancar berukuran kecil sejenis shortboard bukanlah papan yg sesuai bagi kamu yg baru belajar surfing, karena akan lebih sulit dan lebih lama jika langsung menggunakan papan shortboard ketika baru mulai.

Papan selancar dengan ukuran besar dan volume tinggi akan memaksimalkan jumlah ombak yg bisa kamu ambil, yg artinya memberi kamu lebih banyak kesempatan untuk belajar.

Baca juga: Papan selancar untuk pemula

Pilih lokasi yg tepat

Memilih lokasi yg tepat untuk belajar berselancar adalah salah satu keputusan terpenting. Jangan semata-mata memilih lokasi yg ramai dengan anggapan bahwa lokasi tersebut pasti bagus juga untukmu.

Jika kamu mengikuti kelas selancar atau surf lesson, maka biasanya instruktur selancar akan membawamu ke lokasi yg baik untuk pemula.

Jika belajar selancar sendiri, lakukanlah di lokasi pantai yg dasarnya pasir bukan karang atau bebatuan, yg ombaknya pelan dan tidak terlalu besar, pecahnya tidak terlalu jauh dari bibir pantai, tipe beach break. Dengan kondisi seperti itu, kamu tidak harus paddle out terlalu jauh dan tidak terlalu beresiko jika kamu terjatuh atau melakukan kesalahan.

Baca juga: Jenis-jenis ombak, surf breaks

Pelajari tentang pergerakan ombak

Kamu harus memahami bagaimana ombak bergerak, bagaimana memilih ombak yang tepat, dan bagaimana mengevaluasi kekuatan dan arah ombak. Pahamilah bahwa ombak selalu berubah dan kamu harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Untuk pemula, pilihlah ombak mellow yg kira-kira setinggi lutut sampai dada. Kalau kamu tidak yakin, bertanya dan mintalah saran kepada orang lokal setempat atau peselancar lain yg lebih berpengalaman.

Saat belajar berselancar, ombak kecil yang lembut dan kondisi yg tenang akan sangan membantu. Dan jangan lupa pentingnya belajar membaca lautan dan ombak, yg mungkin merupakan salah satu bagian tersulit untuk dipelajari, karena perlu banyak waktu dan pembiasaan untuk memahami cara kerja ombak dan memprediksi di mana serta kapan ombak akan pecah.

Ombak yg baik untuk pemula pecahnya lebih lambat, yang berarti zona lepas landas yang lebih besar, sementara ombak untuk peselancar pro pecahnya cenderung lebih cepat dan memiliki titik lepas landas yang lebih sempit. Tetaplah fokus dengan ombak-ombak yg mudah saat baru mulai, lalu perlahan naik ke level ombak yg lebih besar dan cepat setelah skillmu meningkat.

Ombak yg belum pecah, atau yg biasa disebut green waves (“ombak hijau”) yg bergerak searah adalah kondisi ombak yg ideal untuk dikendarai dengan papan selancar kerena lebih mudah untuk bermanuver di hadapan ombak tersebut. Namun peselancar pemula juga bisa berlatih dengan ombak yg sudah pecah, whitewater waves (“ombak putih”).

Penting juga untuk memahami sejauh mana limit dan kemampuanmu di lautan. Tidak semua pantai memiliki penjaga pantai atau orang lain yang bisa menolong jika terjadi hal-hal yg tidak diinginkan, dan di banyak tempat mungkin kamu hanya seorang diri. Selalu periksa laporan cuaca dan prakiraan ombak sebelum berselancar sehingga tahu arus pasang/surut dan apakah intensitas ombaknya turun, stabil, atau naik. Jangan sampai kamu keluar mengharapkan ombak setinggi pinggang tapi kemudian terjebak dengan ombak besar tiga kali lipat dalam waktu singkat, menempatkanmu di luar zona nyaman yg berbahaya. Ingatlah lautan bisa menjadi sangat besar, kuat, dan kadang tanpa ampun. Pahami limit dan kemampuanmu, jika ragu ada baiknya jangan memaksakan diri.

Latihan di darat

Cobalah berlatih pop up (dari posisi berbaring menghadap ke bawah, lalu berdiri) di pantai atau di rumah, untuk melatih koordinasi ototmu sebelum melakukannya di air.

Berdiri di atas papan selancar, posisi badan menghadap samping dengan posisi satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, seperti kalau kamu berdiri di atas papan skate. Jika secara alami posisi yg di depan adalah kaki kiri maka posisi kamu disebut “regular”, sebaliknya jika yg di depan adalah kaki kanan maka posisinya disebut “goofy”.

  Paddle

Paddle adalah gerakan mengayuh dengan tangan seperti berenang ketika kamu di atas papan. Pemula cenderung kaku dan kurang efisien dalam melakukan paddle, untuk itu kamu perlu melemaskan bagian pundak, siku dan pergelangan tangan. Angkat bahu dan dadamu sedikit diatas papan (otot punggung menahan tubuhmu), kaki lurus ke belakang.

Ketika kamu mengayuh, papanmu harus bisa bergerak bebas maju ke depan, pastikan bagian depan papan selancarmu (nose) hanya berada sedikit diatas air. Jika bagian nose papanmu terlalu naik keatas atau terlalu turun (tenggelam) maka kamu harus bergeser dan memperbaiki posisimu diatas papan.

Paddle dengan satu tangan sekali, bergantian kanan dan kiri, jangan kedua-duanya bersamaan (karena lebih lambat dan kurang efisien). Semakin sering kamu paddle semakin kuat staminamu!

Melewati ombak

Jalur yg paling ideal ketika paddle out adalah melalui channel, spot di laut dimana ombak tidak pecah di depanmu, sehingga kamu tidak terdorong kembali ke pantai. Namun jika kamu terpaksa paddle melawan ombak, masih ada cara untuk melewatinya.

Pastikan papan selancarmu tegak lurus menghadap ombak yg datang, bukan menyamping. Akan lebih baik jika bagian depan/nose dari papanmu langsung menerjang atau berada di atas ombak yg datang, terutama jika ombaknya kecil.

Untuk ombak yg agak besar maka kamu harus melakukan turtle roll atau duck dive agar tidak terseret/terdorong ombak.

Turtle Roll

Turtle roll biasa dilakukan dengan longboard atau funboard, dengan cara mengayuh bergerak ke arah ombak yg datang lalu membalik papan selancar (di saat terakhir sebelum menyentuh ombak) sambil tetap berpegangan ke papan, dengan posisi tubuhmu tenggelam dibawah papan, membiarkan ombak berlalu diatasmu. Lalu naik lagi kembali ke posisi semula untuk melanjutkan paddle out.

Duck dive biasa dilakukan dengan shortboard, dengan cara menekan dengan kedua tangan bagian depan/nose papan selancar ke dalam air kemudian menekan bagian belakang/tail dengan kaki sehingga untuk sesaat kamu menyelam bersama papanmu di bawah ombak yg datang, sebelum muncul ke permukaan lagi untuk melanjutkan paddle out.

Duduk menunggu ombak

Diperlukan keseimbangan untuk bisa duduk diatas papan selancar tanpa terjatuh. Posisikan berat tubuh di tengah-tengah, “center of gravity” dari papan selancarmu. Setelah kamu bisa duduk dengan santai tanpa terjatuh, berlatihnya untuk berputar/berbalik arah di posisi duduk bersama papanmu dengan gerakan cepat dibantu tangan dan kaki.

Mengambil ombak dan meluncur

Ketika tiba waktunya ombak datang, berbaliklah menghadap ke arah pantai (pastikan papanmu searah dengan arah ombak), mulai perlahan paddle atau mengayuh sambil sesekali melihat ke arah belakang dimana ombak datang.

Proses ini disebut take off. Kamu akan merasakan momentum bergerak searah dengan ombak. Timingnya yg ideal adalah tepat sebelum ombak pecah, paddle sekuat tenaga sampai kamu merasakan ombak menyentuh dan mendorong papan selancarmu, di saat inilah kamu pop up (berdiri). Jangan ragu-ragu.

Ini adalah salah satu poin yg tersulit dan dibutuhkan banyak latihan berulang-ulang untuk menguasainya.

Pop up (berdiri)

Saat kamu mengambil ombak dan merasakan papanmu mulai meluncur didorong ombak, pop up dengan cara kedua tangan di depan dada di permukaan deck papan selancar mendorong tubuhmu ke atas lalu berdiri dalam satu gerakan yg cepat. Tidak harus berdiri tegak karena makin rendah dan makin menekuk lututmu maka kamu akan semakin seimbang dan tidak mudah terjatuh. Kalaupun kamu harus berjongkok juga boleh saja agar lebih seimbang. Pandangan ke depan, jangan melihat ke bawah, ke arah kaki, ke belakang.

Biasakan berdiri langsung dengan kedua kaki bersamaan, posisi badan menyamping dengan kedua kaki berada di area tengah (center of gravity) papan selancar, satu kaki agak ke depan dan satu kaki di belakang.

Mengendarai ombak

Saat berhasil pop up dan berdiri secara stabil, meluncur diikuti ombak yg pecah dibelakangmu, itulah saat kamu benar-benar berselancar.

Jagalah kedua kaki tetap berpijak pada papan selancar, berdirilah dengan rileks, pinggul dan lutut jangan terlalu kaku. Tekuk lutut agar berdiri lebih rendah namun punggung harus tetap tegak. Pandangan melihat ke arah kamu ingin bergerak, jika ingin berbelok, arahkan pandangan ke arah kamu berbelok diikuti gerakan tubuhmu ke arah tersebut.

 

Pada beberapa sesi awal berselancar mungkin kamu akan meluncur tegak lurus ke arah pantai. Seiring bertambahnya skill, kamu akan bisa mengambil ombak-ombak yg belum pecah (green waves) dan meluncur ke kiri atau ke kanan searah dengan pecahnya ombak tersebut.


Etika berselancar

Ingat, surfing di laut ga ada wasitnya! Masing-masing peselancar bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan juga peselancar lain, untuk selalu mengikuti etika dan aturan selancar yg berlaku. Jangan sampai membuat peselancar lain marah atau bahkan sampai berujung dengan perkelahian. Etika-etika selancar secara umum diantaranya sebagai berikut.

Jangan drop in

Peselancar yg sudah menunggu paling lama atau yg menunggu di ujung paling dekat dengan arah ombak datang adalah yg memiliki prioritas. Jika kamu berada di depannya jangan sampai kamu ikut mengambil ombak yg sama dan menghalangi peselancar tersebut (drop in).

Selain membuat peselancar lain menjadi tidak leluasa dalam bermanuver di ombak, drop in juga berbahaya dan bisa beresiko tabrakan. Selalu perhatikanlah ke arah ombak datang sebelum kamu take off, pastikan tidak ada peselancar lain meluncur di ombak tersebut. Selalu awas dan waspada terhadap kondisi sekitar adalah keharusan dalam menghindari kecelakaan saal berselancar

Jika kamu terlanjur drop in mengambil ombak peselancar lain, segeralah menghindar dan keluar dari ombak tersebut. Cara terbaik adalah dengan kick out, yaitu menyingkir ke arah samping lalu ke belakang ombak.

Jangan menghalangi

Ketika ada peselancar lain sedang meluncur atau mencoba mengambil ombak, adalah tanggung jawabmu untuk menghindar dan keluar dari jalur peselancar tersebut jika kamu berada didepannya.

Semakin kamu terbiasa dengan ombak maka kamu akan semakin bisa dalam mengantisipasi kemana ombak dan peselancar akan bergerak. Dengan begitu kamu akan bisa memutuskan dengan lebih cepat dan lebih baik ke arah mana kamu sebaiknya menghindar.

Cara paling baik adalah dengan paddle out melalui channel, yaitu jalur dimana tidak ada ombak yg pecah dan mendorong kamu ke pantai. Paddle out melalui chanel lebih aman dan lebih mudah dibanding paddle out langsung melawan ombak.

Komunikasi

Berkomunikasi dengan peselancar lain agar tidak terjadi kesalahpahaman, memastikan apakan peselancar tersebut akan mengambil sebuah ombak yg datang atau tidak, meminta maaf jika melakukan drop in, dan sebagainya.

Selalu tenang, nikmati setiap momen dan hindari bersikap agresif.

Hindari back-paddle

Back-paddle mengambil posisi peselancar lain yg sudah menunggu ombak terlebih dahulu sebaiknya tidak dilakukan apalagi bagi kamu yg masih pemula.

Meskipun kondisi dan situasinya bisa berbeda-beda namun pada umumnya peselancar yg sudah terlebih dahulu menunggu paling lama adalah yg memiliki prioritas, jika kamu mendahului atau mengampil posisi tersebut maka kamu akan dianggap serakah dan tidak sopan.


Kesalahan yg sering terjadi

Ada banyak kesalahan yg sering dilakukan peselancar pemula, yg kalau kamu hindari akan mempercepat proses latihanmu. Belajar dari kesalahan orang lain dan tidak mengulanginya adalah kunci.

1. Menggunakan papan selancar yg salah

Papan surfing yg tidak sesuai dengan level skillmu bisa membuat progressmu menjadi sangat lambat. Memaksakan diri memakai papan selancar yg didesain untuk peselancar pro bukanlah cara terbaik untuk menjadi mahir. Semakin kecil dan pendek papannya, semakin sulit untuk mengambil ombak. Semakin besar dan panjang papannya, semakin mudah.

Papan yg terlalu kecil akan membuat kamu kesulitan saat paddle dan mengambil ombak. Selain itu juga akan lebih sulit untuk menjaga keseimbangan. Hal ini malah berakibat kamu sama sekali tidak berhasil mengendarai papan di hadapan ombak.

Pada dasarnya semakin banyak ombak yg berhasil kamu ambil maka semakin cepat skill kamu bertambah. Ingat, selancar adalah olahraga yg tidak mudah, jangan membuatnya makin sulit dengan papan selancar yg tidak sesuai.

Tidak perlu bingung dengan banyaknya pilihan jenis papan selancar, dan jangan sekedar ikut2an memilih papan yg dipakai peselancar lain karena kemampuan dan pengalaman tiap orang berbeda-beda. Papan yg cocok untuk peselancar lain bisa jadi tidak cocok untukmu.

Seperti yg sudah Team Selancar jelaskan sebelumnya, papan selancar yg baik untuk pemula adalah yg berukuran besar dan bervolume tinggi, sehingga stabil dan mudah dikayuh. Papan yg memenuhi kriteria ini adalah papan kategori longboard dan funboard. Papan selancar yg permukaannya berjenis “soft top” juga merupakan pilihan yg baik karena biasanya bisa didapat dengan harga yg lebih terjangkau dan lapisan soft top membuatnya lebih aman.

2. Berada di spot yg salah

Luangkanlah waktu 10 -20 menit untuk mempelajari dan memperhatikan kondisi laut, karakter ombak, dan peselancar lain sebelum kamu paddle out. Dengan begitu kamu dapat memutuskan apakah kondisinya sesuai dengan level kemampuanmu. Sangat penting sebelum kamu masuk ke air untuk memahami dan bisa menentukan kemana akan paddle out, jalur yg baik untuk paddle kesana, dan dimana kamu akan menunggu ombak. Jangan sampai terjebak di lokasi yg tidak sesuai dengan kemampuanmu.

3. Salah posisi di atas papan selancar

Posisikanlah tubuhmu di tengah2 papan, jika terlalu maju ke depan (dekat nose) maka bisa jadi kamu akan tenggelam ke depan (nose dive), jika terlalu ke belakang (dekat tail) akan memberatkanmu sehingga lebih sulit untuk paddle dan mengambil ombak.

4. Salah menangani dan merawat papan selancar

Papan selancar bisa rentan rusak kalau tidak ditangani dengan semestinya. Hati-hati terhadap sekitarmu saat membawa dan memindahkan papan selancar, jangan sampai terbentur benda keras. Jika papan terbentur sampai ada ding (bolong atau pecah) perbaikilah dengan segera jangan sampai ada air masuk karena air yg masuk bisa membuat papan rusak semakin parah.

Setiap selesai digunakan, bilaslah papan selancar dengan air bersih supaya papan selancar lebih awet dan tahan lebih lama, karena garam dan zat-zat di dalam air laut yang bersifat korosif jika dibiarkan dalam waktu lama dan terus-menerus bisa berefek negatif terhadap papan selancar.

Hindari menjemur papan selancar di bawah sinar matahari langsung dan hindari menyimpan papan di tempat yg terlalu panas (seperti ditinggal di dalam mobil saat siang hari). Hindari juga pasir2 pantai menempel di papanmu.

5. Kurang perlindungan dari cahaya matahari

Terutama jika berselancar di siang hari, gunakanlah pakaian dan sunscreen untuk melindungi kulitmu, untuk menghindari sunburn atau bahkan kanker kulit.

Ada baiknya berselancar di pagi atau sore hari disaat terik matahari tidak sedang panas-panasnya.

6. Terlalu cepat menyerah

Banyak tantangan dan rintangan yg akan kamu hadapi saat mencoba mulai berselancar, meskipun demikian yg paling penting adalah jangan menyerah. Cobalah dan lakukan berulang-ulang sampai kamu benar-benar bisa meluncur di ombak, setiap ombak yg berhasil kamu ambil akan membuat kamu makin percaya diri dalam berselancar.


Keamanan dan keselamatan

Lautan bisa sangat berbahaya, sangat penting untuk waspada dan sebelum berselancar untuk memahami bahaya-bahaya yg bisa terjadi. Periksalah prakiraan cuaca dan ombak, dan juga pertimbangkanlah jika ada kemungkinan makhluk-makhluk laut yg bisa mengganggu atau membahayakan.

Perhatikan kondisi dan topografi pantai, berhati-hatilah dengan karang, batuan, dan rintangan lainnya. Dalam memposisikan papan selancar ketika kamu baru berjalan masuk ke air, posisikanlan papan di samping, jangan di depan karena ombak yg datang bisa mendorong papan tersebut dan melukaimu.

Lindungi kepalamu jika terjatuh, hindari benturan dengan papan selancar. Usahakan untuk tidak melepas pegangan atau membuat papan selancarmu terlempar ketika ombak datang, terutama jika ada banyak peselancar lain disekitarmu karena bisa melukai dan membahayakan.

Pahami dimana ombak pecah dan kemana arus air bergerak sehingga kamu bisa memutuskan jalur terbaik untuk paddle out. Ketika di air perhatikan sekelilingmu dan peselancar lain. Dalam kondisi apapun usahakan selalu tenang dan jangan panik. Lebih disarankan berselancar bersama teman atau jika ada orang lain yg bisa membantu kamu seandainya terjadi kesulitan ketika di air.


Hal yg sering ditanyakan

1. Haruskah bisa berenang untuk bisa berselancar?

Tidak harus, yg paling penting adalah bisa menahan napas dan tidak panik ketika di air. Leash yg kamu gunakan menjagamu agar tidak jauh-jauh dari papan selancar jika terjatuh.

2. Papan apa yg paling cocok untuk pemula?

Yg paling direkomendasikan adalah papan longboard dengan ukuran paling tidak 9 feet, ataupun funboard dengan ukuran 7 feet atau lebih.

3. Susahkah belajar selancar?

Selancar bisa jadi merupakan salah satu olahraga yg paling susah dan menantang, awal memulai akan sangat berat dan penuh perjuangan. Ada banyak faktor yg mempengaruhi dan banyak hal yg harus dipelajari. Namun dengan motivasi dan mindset yg tepat siapapun bisa memulai dan mempelajarinya.

Namun melewati semua itu adalah suatu pencapaian yg sangat berharga dan tak terlupakan.

4. Haruskan ikut kelas selancar, atau bisakah belajar sendiri?

Kelas selancar bisa membantumu dalam memahami teknik dasar berselancar dengan lebih cepat. Instruktur selancar atau teman yg berpengalaman bisa mengajarkan hal tersebut, tapi yg terpenting adalah latihan terus-menerus dan berulang-ulang.

Instruktur selancar biasanya akan mendorong papanmu untuk bisa meluncur bersama ombak sehingga kamu akan bisa mengambil lebih banyak ombak dibandingkan dengan belajar selancar sendiri. Dengan begitu kamu akan mendapat lebih banyak kesempatan dalam mempelajari timing yg tepat dan mencoba pop up & berdiri.

Tapi perlu juga diingat faktor yg tidak kalah penting adalah paddle, yg mana stamina dan tekniknya harus kamu latih sendiri tanpa bergantung pada pelatih atau instruktur selancar. Jangan menyerah dan terus berlatihlah untuk memahami ombak dan meluncur di ombak dengan kemampuanmu sendiri.

5. Berapa lama belajar sampai bisa berselancar?

Sekedar berdiri di atas papan selancar adalah langkah awal yg mungkin bisa langsung dilakukan banyak orang tapi untuk bisa menjadi mahir dalam berselancar dibutuhkan waktu dan kesabaran.

Dengan papan longboard di ombak-ombak kecil mungkin kamu akan bisa berdiri setelah 1 – 2 kali sesi selancar, meluncur di ombak “green waves” setelah 5 – 10 sesi selancar, dan seterusnya dengan kecepatan progres yg berbeda tergantung motivasi dan keampuan masing-masing individu.

6. Bagaimana cara belajar selancar lebih cepat?

Cara terbaik adalah dengan melakukannya sesering mungkin. Seperti kebanyakan olahraga, bermain selancar membutuhkan latihan secara teratur untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian. Latihan secara teratur akan membantu kamu memperbaiki keterampilan teknis, mengasah kekuatan fisik, dan membangun kepercayaan diri.

Untuk progress maksimal Team Selancar merekomendasikan paling tidak berselancar tiga kali seminggu, dengan menggunakan papan selancar yg sesuai, di kondisi laut yg sesuai dengan level kemampuanmu. Semakin banyak ombak yg kamu hadapi semakin cepat kamu akan belajar.


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *