Seperti kita ketahui, faktor-faktor cuaca seperti gelombang, angin, dan pasang surut mempengaruhi keputusan dalam menentukan waktu yang tepat untuk berselancar. Setelah kita melihat apakah akan ada gelombang, kita dapat menuju ke spot atau tempat selancar yang biasa disebut surf break (atau memeriksa surf cam di internet) untuk melihat apakah ombak sedang bagus.
Perbedaan jenis surf break mempengaruhi karakter ombak dan titik di mana ombak akan pecah. Secara lebih mendetail, spot dimana terdapat surf break dapat digolongkan menjadi lima jenis, berdasarkan topografi lokasi ombak tersebut:
- Beach Break
- Point Break
- Reef Break
- Bombora
- River Mouth
Beach Break
Beach break adalah jenis surf break yang paling umum. Kita akan menemukan beach break di pantai-pantai yang terekspos oleh gelombang dari laut lepas.
Ombak beach break terbentuk disebabkan oleh gelombang yg dipantulkan oleh dasar berpasir di bawah permukaan air. Biasanya ombak beach break terletak tidak jauh dari bibir pantai, karena itu resiko berselancar di lokasi dengan ombak jenis ini bisa dibilang paling kecil dibanding surf break lainnya, sehingga cocok untuk peselancar pemula. Beach break adalah jenis surf break yang paling mudah diakses dan umumnya lebih aman, terutama saat kita terjatuh. Namun, dasar pasirnya bisa berubah seiring dengan angin dan arus air, sehingga kondisi dan kualitas ombak juga bisa berubah dari satu sesi selancar ke sesi selancar berikutnya. Ombak bisa bagus pada suatu hari dan pecah dengan baik, kemudian pada hari berikutnya ombak bisa closing hancur. Kualitas ombak ditentukan oleh bentuk gundukan dasar pasirnya, yang cukup sulit untuk diprediksi.
Selain itu peselancar juga tetap perlu berhati-hati dengan arus dasar laut yg mungkin cukup kuat pada surf break jenis ini. Jika gelombang closing dengan tiba-tiba dan tertutup, biasanya dikarenakan dasar pasir yang berbentuk sejajar dengan pantai tanpa channel yang jelas. Kondisi ini kurang cocok untuk selancar. Cobalah cari pantai dengan gundukan dasar pasir berbentuk segitiga, karena kondisi seperti ini mengakibatkan ombak akan terkelupas membentuk ombak kiri dan kanan secara sempurna (lebih cocok untuk selancar).
Contoh spot beach break adalah pantai Kuta, Bali.
Point Break
Point break terjadi di mana ombak pecah setelah menghantam semenanjung pantai. Biasanya ombak jenis ini pecah agak jauh dari bibir pantai, dan di lokasi point break sering juga terdapat terumbu karang atau formasi batuan.
Point break biasanya menghasilkan ombak dengan bentuk yang lebih seragam, memungkinkan kita bisa lebih mudah dalam memprediksi di mana ombak akan pecah. Karena konsistensi dan panjang ombak yang dihasilkan, point break adalah jenis surfbreak yang disukai untuk berselancar.
Tipe surf break ini bisa berbahaya karena di lokasinya bisa terdapat karang atau batu di bawah permukaan air. Jika kita terjatuh, ada risiko mengenai batu-batu tersebut. Pastikan jangan sampai jatuh terlalu dalam ke air di lokasi surf break jenis ini, dan selalu berhati-hati dengan lokasi batuan yang berpotensi membahayakan.
Contoh spot point break adalah pantai Medewi, Bali.
Reef Break
Reef break terjadi di mana ombak pecah di atas terumbu karang atau formasi batuan di bawah permukaan air. Seperti point break, ombak reef break memiliki bentuk yang konsisten saat pecah.
Reef break dapat menjadi berbahaya karena air bisa sangat dangkal. Ini terutama terjadi saat air surut ke titik rendah, ketika terumbu karang atau formasi batuan berada dekat di bawah permukaan air yang dangkal. Formasi batuan umumnya memiliki permukaan yang lebih halus, namun terumbu karang biasanya lebih tajam dan oleh karena itu lebih berbahaya kalau terjatuh di lokasi yang terdapat karang. Kaqrena itu, peselancar yg berpengalamanpun harus tetap ekstra hati-hati saat berselancar di ombak jenis ini.
Contoh spot reef break adalah pantai Suluban/Uluwatu, Bali.
Bombora
Bombora (kadang juga disebut bombie) adalah formasi batu atau terumbu karang yang ada di bawah laut agak jauh dari garis pantai. Ketika gelombang menghantamnya, ombak terbentuk. Lokasi bombora ada yang berkilometer-kilometer jauhnya dari pantai.
Bombora umumnya dikenal karena besarnya gelombang yang dihasilkan, yang biasanya dijelajahi dengan teknik “tow-in”. Artinya, para peselancar ditarik ke gelombang menggunakan jet ski.
Terdapat juga gelombang bombora yang lebih kecil, sehingga jet ski tidak diperlukan.
River Mouth
River mouth terjadi di muara sungai yang bertemu dengan laut. Ombak biasanya bagus karena aliran air yang konstan keluar dari sungai ke laut menciptakan saluran berbentuk channel. Umumnya disebabkan juga oleh batuan dan pasir di dasar yang terbawa oleh aliran sungai selama bertahun-tahun.
Ketika baru turun hujan deras setelah periode tanpa hujan, biasanya area sungai menjadi sangat kotor dan airnya keruh, sehingga sebaiknya menghindari river mouth setidaknya selama satu hari.
0 Comments