Kemenangan Beruntun Made Ariyana dan Willow Hardy di Selancar Internasional Nias Utara
20 Juni 2024, Afulu, Nias Utara: Dalam sebuah petualangan yang penuh adrenalin, Made Pajar Ariyana dari Bali dan Willow Hardy dari Australia Barat berhasil meraih kemenangan kedua berturut-turut di Kompetisi Selancar Internasional Nias Utara. Acara ini berlangsung di Pantai Turedawola, Afulu, selama tiga hari yang dipenuhi dengan aksi menegangkan dan momen mengagumkan. Para peselancar dari berbagai negara bersaing dengan semangat untuk meraih posisi teratas di podium dan membawa pulang kehormatan.
Kehebatan Willow Hardy di Final Divisi Wanita
Di final Divisi Wanita, Willow Hardy menunjukkan kemampuannya sejak awal dengan langsung meraih skor menengah 5,83 dari total 10 poin. Penampilannya tak hanya cepat, tetapi juga memukau penonton saat ia menaklukkan ombak dengan serangkaian gerakan mengesankan, mulai dari memotong mundur hingga mendaratkan serangan udara dramatis dari gelombang besar. Hal ini membuahkan skor luar biasa yakni 8,17 dari panel juri.
Setelah 10 menit awal yang penuh aksi, ombak mulai tenang, memberikan kesempatan bagi para rivalnya, termasuk saudara perempuannya, Olive dan Jasmine Studer dari Indonesia, untuk tampil. Meskipun Studer berhasil mengumpulkan 6,67 dan Olive Hardy mendapatkan nilai tertinggi 5,37 pada gelombang terakhir, Willow tetap unggul dan meraih kemenangan keduanya secara berturut-turut.
Dengan senyuman, Hardy menyatakan, “Kembali lagi ke sini sungguh luar biasa, ombaknya bagus dan saya bersenang-senang bermain dengan teman-teman. Tempat ini selalu menjadi favorit, dan saya pasti akan kembali tahun depan!”
Keberhasilan Made Pajar Ariyana di Divisi Putra
Di sisi lain, kompetisi putra didominasi oleh peselancar asal Indonesia. Made Pajar Ariyana, juara bertahan, segera memulai aksinya dengan mengudara tidak hanya sekali, tetapi dua kali pada gelombang pertamanya, meraih nilai 5,83. Dan tak lama setelah itu, ia berada dalam posisi yang sempurna di salah satu gelombang terbaik, memukau penonton dan juri dengan tiga putaran besar yang menghasilkan skor 6,83—skor tertinggi di final.
Pesaing lainnya tak dapat menandingi keunggulan Ariyana, dengan Made Joi Satriawan menempati posisi kedua dan Oney Anwar dari Lakey Peak (Sumbawa) serta Yoza Zagoto dari Sorake (Nias Selatan) masing-masing di posisi ketiga dan keempat.
“Rasanya sangat senang dan bersemangat bisa berkompetisi di sini lagi. Saya hanya ingin bersenang-senang dengan teman-teman,” ujar Ariyana.
Kondisi Ombak yang Menantang
Dua hari pertama kompetisi menghadirkan ombak yang hampir sempurna—gelombang yang stabil, barel yang memuaskan, dan putaran yang menantang. Meskipun pada hari terakhir, kondisi ombak sedikit terpengaruh oleh kecepatan angin, para peselancar tetap menunjukkan keterampilan luar biasa mereka.
Penutupan yang Meriah
Seluruh rangkaian Kompetisi Selancar Internasional Nias Utara ditutup dengan upacara yang meriah, menampilkan tarian tradisional dan pidato yang menginspirasi. Dalam sambutannya, Sekjen PSOI Tipi Jabrik mengajak masyarakat setempat untuk mendukung pengembangan daerah sebagai destinasi wisata dengan menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Bupati Nias Utara, Amizaru Waruwu, juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dan menjanjikan untuk kembali menyelenggarakan kompetisi ini tahun depan dengan lebih banyak fasilitas dan akomodasi yang lebih baik.
Dengan total 30 peserta putra dan 4 peserta putri dari 7 negara, acara ini berhasil menarik perhatian banyak orang dan menciptakan kenangan baru bagi semua yang terlibat.
Ingin Tahu Detail Lebih Lanjut?
Jika kamu ingin mengetahui lebih jauh tentang hasil kompetisi ini, klik tautan berikut: Score Heat Competisi Selancar Internasional Nias Utara.
Kompetisi ini disponsori oleh Kabupaten Nias Utara dan diselenggarakan oleh Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), dengan dukungan dari Asian Surf Cooperative (ASC).
Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa membaca berita lengkapnya di link ini.
0 Comments